Bulan Berkah, Saat Terbaik 'Menajamkan' Doa
Kumpulan Aksara
7/06/2015 09:31:00 AM
0 Comments
Sebagai bulan penuh berkah, Ramadhan menyimpan banyak sekali keutamaan. Satu di antaranya adalah ditebarkannya waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Di waktu sahur misalnya, Allah turun ke langit dunia dan membentangkan tangan untuk memberikan apa yang dimohonkan oleh para hamba-Nya yang bangun di tengah malam.
Rasulullah bersabda, "Tuhan kita yang Maha Suci lagi Maha Tinggi setiap malam turun ke langit dunia saat waktu malam tinggal sepertiga yang terakhir. Dia berfirman, "Siapa yang menyeru kepada-Ku niscaya akan Aku beri. Dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku pasti akan Aku ampuni." (HR. Bukhari).
Berarti, peluang untuk menjadi hamba yang takwa sebagaimana tujuan utama dari puasa itu sendiri sangat besar, terutama di bulan suci Ramadhan. Jadi, sangat sayang, jika Ramadhan berlalu sementara tidak pernah melalui malam dengan bangun (shalat) dan doa. Sebab, selain mustajab, bulan Ramadhan sangat memungkinkan siapa pun untuk berlatih bangun di tengah malam.
Dengan demikian maka, malam hari, utamanya di Bulan Ramadhan adalah
momentum yang baik bagi setiap Muslim untuk mengadukan masalahnya kepada
Allah seraya memohon petunjuk untuk menemukan solusinya.
Jadi, kita tidak perlu mengeluh kepada yang lain, apalagi di dinding
wall facebook. Karena selain mengadu kepada Allah, pasti kita tidak akan
menemukan solusi. Oleh karena itu, di bulan suci ini mari kita tajamkan
doa-doa kita kepada-Nya dengan bersimpuh pasrah mengadu dan menyerahkan
segala macam permasalahan yang kita hadapi agar segera mendapat
pertolongan dari-Nya yang Maha Kuasa.
Dengan demikian, seiring dengan pemahaman
kita tentang keutamaan Ramadhan yang diiringi dengan niat yang kuat
untuk menjadi insan takwa dengan memperbanyak doa di tengah atau akhir
malam seperti yang Rasulullah lakukan, maka target takwa yang kita
inginkan, inshaa Allah akan menjadi kenyataan.
Kemudian, di Bulan Ramadhan juga ada waktu
yang sangat spesial yang Allah hadiahkan kepada umat Nabi Muhammad,
yakni Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS: al Qadr [97]: 3).
Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya
Asbabun Nuzul menjelaskan perihal sebab turunnya ayat tersebut
sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Jarir.
“Ibn Jarir meriwayatkan dari Mujahid yang
berkata, “Dahulu, di antara Bani Israel hidup seorang laki-laki yang
senantiasa melakukan shalat malam hingga shubuh tiba, sementara di pagi
harinya berjihad menumpas musuh hingga sore. Ia terus-menerus melakukan
hal tersebut selama seribu bulan. Allah lalu menurunkan ayat, ‘Malam
kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.’ Artinya, melaksanakan
sholat di malam itu lebih baik dari amalan yang dilakukan laki-laki Bani
Israel tadi.
Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui
kapan tepatnya Malam Lailatul Qadar itu berlangsung? Dalam haditsnya
Rasulullah menjelaskan, “Semalam aku bermimpi melihat Lailatul
Qadar, tetapi kemudian aku dilupakan atau aku lupa. Maka carilah ia pada
sepuluh hari yang terakhir di hitungan pada hari yang gasal.” (HR. Bukhari).
Dengan demikian, mari kita pertajam doa kita dengan mengikuti semua
perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sungguh Allah senang dan
pasti akan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya.
Apalagi, di bulan suci seperti ini, kita berupaya sungguh-sungguh untuk
menjadi insan takwa, pasti Allah akan berikan kemudahan. Yakinlah!
Sumber : http://www.hidayatullah.com
Sumber : http://www.hidayatullah.com