Sabtu, 31 Maret 2018

Something that never forgotten

3/31/2018 11:52:00 AM 0 Comments
Assalamualaikum..
Saya hanya ingin berbagi cerita tentang sebuah pengalaman yang mungkin tak akan pernah terlupakan dalam hidup saya.
Kisah ini terjadi di sekolah. :)
Saat itu saya mewakili sekolah untuk ikut Lomba OSTN
Awalnya saya tidak mau , (_)
"Saya tidak bisa pak" kakak kelas dua saja.
"Sudah, persiapkan saja semuanya" kata Bapak Matematika
Sampai rumah, saya bingung. Banyak tugas selain belajar.
Banyak banget.  (_)

 Tapi dengan membaca "Basmallah" saya mulai dengan membaca rumus" mtk klas 1-3
Saya tidak sanggup membaca seharian. Akhirnya saya tidak tekun.
Bapak dan Ibu yang ada di Jawa selalu mendukung saya dan mendoakan yang terbaik untuk saya.
Tapi saya berkata dalam hati .
"Hmm, yang penting ikut mewakili. masalah menang atau tidak, mungkin saya tidak dapat."
 Saya memulai membuka dan membaca , mencoba memahami buku pemberian dari Bapak


Sebagian sudah saya baca, tetapi saya tidak 100% paham. Saya takut. bukan takut tidak mendapat juara, tapi takut kalau nanti tidak bisa mengerjakan soalnya, dan hanya "termenung" melihat soal.
Dan di setiap sholat. saya berdoa agar diberi kemudahan oleh Alloh SWT.
********************************************************************************
Tanggal 21-05-2013
Inilah saatnya saya mengerjakan soal yang cukup membuat saya gemetar,
Tapi saya untuk mencoba tetap tenang.
Saya masuk ruangan lomba dengan teman saya yang juga ikut lomba
Benar-benar asli hasil sendiri waktu itu
Tanpa contekan, atau apapun.
Astaghfirulloh.....
(_")  


Dan ..........
tanggal 04-06-2013
Pengumuman Juara OSTN... di Mega Mall
Alhamdulillah, dapat Juara 3 OSTN se-batam Non-Teknologi.
Sungguh,,, seperti mimpi...!!

Alhamdulillah,, kata syukur selalu aku panjatkan terhadap Tuhan.
Aku bisa menyumbang sebuah piala dan kebahagiaan untuk sekolah dan keluargaku.
:) :) :)
Dan satu hal lagi, saat itu aku mempunyai kawan baru.
Oh, lebih tepatnya kenalan baru . Kakak kelas dari sekolah lain. Sempat kagum kepadanya.
Dan sharing-sharing. tetapi sesuatu hal yang aku mengerti saat itu.
Dan membuatku untuk menganggap dia sebagai kenalan kakak baruku. Well, sudah cukup tau saja.

Demikian secuplik kisah pengalaman dari saya.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Jumat, 30 Maret 2018

Hijrah Kudu Kuat

3/30/2018 10:31:00 PM 0 Comments
 

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dan itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan." (QS. At-Taubah : 20)

Salam semua! Bismillah. Kali ini kita akan bahas tentang “Hijrah Kudu Kuat”. Emm, emang harus ya kita hijrah? Hijrah itu berat, aku gak akan kuat. Biar kamu saja. Lah, belum dilakuin kok udah bilang gak kuat? Emang gimana sih hijrah itu? Sebelum membahas lebih jauh dan lebih mendalam sedalam palung kalbu, kita kupas satu persatu yuk!

hijrah /hij·rah / 1 n perpindahan Nabi Muhammad saw. bersama sebagian pengikutnya dari Mekah ke Medinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy, Mekah; 2 v berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan, dan sebagainya);

kudu adalah bahasa sunda yang artinya Harus (Sumber : https://kitabgaul.com/word/kudu)

kuat/ku·at/ a 1 banyak tenaganya (gayanya, dayanya); mampu mengangkat (mengangkut dan sebagainya) banya-; 2 tahan (tidak mudah patah, rusak, putus, dan sebagainya); 3 tidak mudah goyah (terpengaruh); teguh (tentang iman, pendirian, kemauan, dan sebagainya).

So, kesimpulan dari Hijrah Kudu Kuat berarti berubah ke arah yang lebih baik dan harus tidak mudah goyah. Hijrah pada awalnya berat, apalagi jika kadar keimanannya masih lemah. Perlu adanya asupan ilmu secara berkelanjutan alias upgrade keimanan.
 *****
Apa saja yang bisa bikin orang kuat berhijrah?
Nih, ada beberapa tips yang insyaAllah bikin kita semakin mantap dan kuat berhijrah :
1. Niat yang Kuat
                Hal yang paling penting dan paling utama adalah niat yang kuat. Bahkan di dalam Kitab Hadits Arbain An-Nawawi, bab pertama yang dibahas adalah tentang niat dan ikhlas. Sekecil apapun amal kita jika bukan niat karena Allah, tidak diterima. Misal “Aku mau dateng ke kajian itu ah, soalnya ada si doi.” Niat yang kayak gini udah nyimpang, maka luruskan niat ya kawan :)
                Dalam Kitab Hadits Arbain An-Nawawi, bab pertamanya sebagai berikut.
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.”
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .
2. Berguru kepada yang Sudah Tau
                Belajar ilmu itu harus lewat guru. Sebab kalau tanpa guru, memang bisa saja seseorang tersesat, karena salah paham atau salah mengerti.  Murid yang punya guru saja kadang-kadang masih belum paham pelajaran dengan sempurna, apalagi mereka yang belajar agama tanpa guru. Mungkin bisa keliru dan jauh melenceng dari kebenaran.
                Nah sarana-sarana yang kita gunakan tidak cukup hanya dari ilmu online,tidak cukup hanya lewat media sosial berupa ceramah online. Sarana-sarana yang bisa kita gunakan adalah dengan langsung hadir ke majelis ilmu agar terasa keberkahannya, berupa kajian-kajian, tabligh akbar, bedah buku, bedah kitab dan lain-lain. Bisa juga kita dengan hadir di majelis ilmu yang rutin per pekan, misalnya mentoring atau liqo yang biasanya dipandu oleh seorang mentor. Mentoring, Liqo, atau Halaqoh ini memang bukan untuk mencetak dosen, penceramah. Tapi untuk mencetak Rijaal. Melahirkan generasi Quran yang unik, istilah Sayid Qutub, Al Jail Al Quraniy Al Fariid. Teknis mentoring atau liqo ini fokus pembinaan di dalamnya, bagaimana membangunkan iman dan menjaganya, hingga hidup dan menggelora dalam kehidupan nyata, sederhana saja.

3. Bergaul dengan Orang-Orang Sholeh
                Pasti udah pada tau kan, lagunya Opick yang Tombo Ati. Ya, tombo ati yang ketiga adalah dengan bergaul dengan orang-orang sholeh. Banyak orang yang terjerumus ke dalam lubang kemakisatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.
Dalam sebuah hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau :
 “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
                Dengan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, saat lalai kita akan saling menasehati dalam kebenaran dan dalam kesabaran, sesuai dengan yang termaktub dalam QS. Al-Ashr. Pada hari akhir nanti, orang yang sholeh saling memberi syafaat atau saksi kebaikan satu sama lain.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dalam hadis yang panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang syafaat di hari kiamat,
“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.” Para mukminin inipun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya. Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.” Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.” Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).
                MasyaAllah, kan :)

4. Sering Main ke Masjid
                Masjid adalah pusat peradaban. Kalau bisa masjid dimakmurkan, diramaikan dan jadi pusat kegiatan. “Insya Allah siapa yang mengharapkan end last love dan true love, tempatnya di masjid.”   –Ust. Hanan Attaki-

5. Ingat Mati
                “Ingat mati, ingat sakit. Ingatlah saat kau sulit. Ingat ingat hidup cuma satu kali.” –Wali Band-. Salah satu cara agar kita selalu ingat bahwa kita pasti akan kembali kepada-Nya, adalah dengan ziarah kubur. Ziarah Kubur? Bukannya ziarah kubur itu bid’ah? Eitsss, tenang dulu, kita harus tau sejarah dan asal-usulnya dulu.
                Perlu untuk diingat bahwa ziarah kubur pada mulanya dilarang sebelum akhirnya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan untuk melakukannya. Larangan tersebut memang sangat beralasan karena masalah kubur memang sangat rawan akan bahaya kesyirikan yang itu merupakan lawan dari dakwah beliau dakwah tauhid. Selain itu pada masa awal berkembangnya Islam kondisi keimanan para shahabat masih dalam tahap pembinaan, jadi sebagai tindakan preventif sangat wajar jika beliau melarang kaum muslimin melakukan ziarah kubur. Bahkan ketika para shahabat telah menjadi orang mukmin pilihan beliau masih tetap saja memperingatkan mereka dari bahaya kubur, sebagaimana tercermin dalam sabda beliau menjelang kewafatannya:
“Laknat Allah kepada orang-orang Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid.”
Peringatan tersebut tentunya juga ditujukan kepada kita semua selaku umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sudah berada jauh dari generasi shahabat, apalagi jika aqidah kita masih sangat pas-pasan bahkan cenderung masih lemah. Jangan sampai izin yang diberikan Rasulullah justru menjadi bumerang yang berbalik membinasakan kita. Bukannya pahala ziarah yang didapat namun malah terjurumus dalam jurang dosa bahkan dosa yang tak terampunkan yakni syirik, naudzu billah min dzalik.
Nah, setelah ditempa ilmu tauhid dan aqidah oleh Rasulullah, sahabat-sahabat sering disuruh ziarah kubur agar selalu mengingat kematian. Ziarah kubur memiliki banyak hikmah dan manfaat, di antara yang terpenting adalah:
·         Pertama: Ia akan mengingatkan akherat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah. Dan itu semua tentu akan memberikan dampak positif dalam kehidupan, mewariskan sikap zuhud terhadap dunia dan materi.
·         Kedua: Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia dan memohonkan ampunan untuk mereka.
·         Ketiga: Termasuk mengamalkan dan menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan para shahabatnya.
·         Keempat: Untuk mendapatkan pahala dan balasan kebaikan dari Allah dengan ziarah kubur yang dilakukan.
Hikmah ziarah kubur ini juga tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” Dulu aku melarang kalian semua berziarah kubur, maka (sekarang) ziarahilah ia.”  Dalam sebuah riwayat disebutkan: “Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada kematian, dan dalam riwayat At Tirmidzi: “Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada akherat.

                Nah, itu tadi beberapa tips buat kita kuat berhijrah. Sebenarnya masih banyak lagi tips-tips yang lain untuk tambah semangat dan kuat berhijrah, yang bisa temen-temen dapatkan di majelis-majelis ilmu lainnya. Yuk mulai sekarang kurangi alasan, perbanyak tindakan kebaikan. Semoga bermanfaat. :) #HijrahKuduKuat.
–snpa-